Namanama hari dalam bahasa Inggris Bahasa inggris. dan mereka benar. 15 foto gerhana bulan sabtu 28 juli 2018 dari indonesia dan berbagai. Unsplash) setiap orang pasti pernah merasa lelah saat harus menunggu sesuatu yang tak pasti. Kata kata bijak bahasa toraja dan artinya. Di samping itu, kala revolusi (mengitari matahari) dan

Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 003230 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7ef4338cb606de • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Beberapapendapat mengenai asal kata Toraja yaitu berasal dari istilah yang diberikan oleh orang Bugis Sidenreng (Kerajaan Sidenreng), yaitu Toriaja. To artinya orang, Riaja artinya sebelah atas atau bagian Utara yang artinya orang yang berasal dari ketinggian di Utara. Pendapat dari orang Bugis Luwu (Kerajaan Luwu), yaitu To Riajang.
- Berbagai kelompok etnis mewarnai keragaman yang ada di Indonesia, salah satunya adalah Suku Toraja. Suku Toraja adalah penduduk asli yang berasal dari Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan yang menetap di sekitar pegunungan bagian juga Kearifan Tanah Toraja dalam Kopi Mangiru’ Dolo Masyarakat Suku Toraja masih banyak tersebar di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa. Baca juga Manene Suku Toraja, Ritual Bersihkan Jenazah untuk Hormati Leluhur, Tetap Digelar Walau di Perantauan Asal Usul Suku Toraja Dalam buku Tongkonan Mahakarya Arsitektur Tradisional Suku Toraja 2017 oleh Weni Rahayu, dijelaskan bahwa ada beberapa versi dari asal-usul nama Toraja. Baca juga Ritual Rawat Mayat Suku Toraja di Perbatasan RI-Malaysia Beri Pesan Damai Jelang PaskahOrang Bugis-Sidenreng menyebutnya orang Toraja dengan nama to riajang’ yang artinya orang yang berdiam di negeri atas atau pegunungan’. Sementara orang Luwu pada zaman Belanda menyebut orang Toraja dengan to riaja’ yang berarti orang yang berdiam di sebelah barat’. Ada pula versi lain yang menyebut bahwa orang Toraja berasal dari toraya’, yang bermakna orang besar atau bangsawan. Shutterstock/JOSE MIGUEL NAVARRETE Rumah Tongkonan, rumah adat Suku Toraja. Dari mitos yang beredar di masyarakat, Toraja adalah sebuah negeri otonom bernama Tondok Lepongan Bulan’ atau Tana Matarik Allo’. Para bangsawan menyebutkan Toraja berasal dari kata tau raja yang berarti orang raja atau keturunan raja. Dalam mitos tersebut, para bangsawan Toraja tana’ bulaan beranggapan bahwa mereka nenek moyang mereka adalah keturunan Puang Matua dewa tertinggi/Tuhan yang kemudian diangkat menjadi raja di Tondok Lepongan Bulan atau Tana Matarik Allo. Sedangkannama Toraja mulai terdengar sejak adanya hubungan dengan orang2 bugis dan orang-oran dari luar Toraja. Kemudian penulis asal Eropa Y. Kruit dan A. Adriani mempergunakan nama Toraja. Itupun disandur dari kata To Riaja (To= Orang , Riaja = diatas bagian Utara, yang artinya orang yang berdiam diatas bagian pegunungan pada sebelah utara yaitu sehubungan dengan letak dari negeri tondok
Tana Toraja Bahasa, Adat Istiadat dan Ciri Khas Suku Toraja - Tana Toraja menjadi salah satu primadona destinasi wisata di Sulawesi Selatan bahkan Indonesia dan dunia. Bukan hanya pemandangan alamnya yang menakjubkan tapi Toraja juga terkenal dengan tradisi dan kebudayaannya yang suku Toraja tersebut terlihat dari ragam ciri khas adat istiadat, tradisi, bahasa, kesenian, tarian, pakaian adat, dan berbagai hal menarik lainnya termasuk rumah adat Toraja Suku TorajaNenek moyang suku Toraja diperkirakan berasal dari Teluk Tonkin, daerah yang terletak di antara Vietnam Utara dan Cina sumber mengatakan bahwa nama Toraja berasal dari bahasa Bugis, yaitu "to riaja" yang memiliki arti "orang yang berdiam di negeri atas". Namun sebagian sumber juga mengatakan bawha kata Toraja berasal dari kata "Tau" atau "To" dan "Raya". Tau berarti orang dan Raya artinya besar. Karena itu, Toraja juga berarti orang abad ke-17, Belanda mulai menguasai perdagangan dan politik di Sulawesi melalui VOC Vereenigde Oost-Indische Compagnie. Namun pesatnya penyebaran agama Islam di Sulawesi Selatan terutama di wilayah suku Makassar dan Bugis membuat Belanda sedikit itulah, Belanda semakin gencar menyebarkan agama Kristen di Toraja yang saat itu masih menganut sistem kepercayaan animisme. Peran para misioner dari Belanda telah membuat sebagian besar masyarakat Toraja menganut Kristen sampai hari tahun 1946, Belanda memberikan Tana Toraja status regentschap dan diakui Indonesia sebagai sebuah kabupaten pada tahun Sosial Suku TorajaSuku Toraja terletak di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia. Populasi penduduk diperkirakan 1 juta jiwa, dengan menetap di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa. Suku Toraja juga tersebar di berbagai pulau dan daerah di Indonesia dan negara lainnya sebagai segi agama, suku Toraja sebagian besar menganut agama Kristen Protestan. Sementara agama lainnya seperti Katolik, Islam, dan kepercayaan animisme Aluk To Dolo yang termasuk dalam agama Hindu Toraja menganut sistem masyarakat yang memandang status sosial. Ada tiga kelas sosial di Toraja, yaitu kelas bangsawan, orang biasa, dan budak kaunan. Namun perbudakan dihapuskan oleh Belanda pada tahun Suku TorajaToraja memiliki bahasa daerah Toraja. Ragam bahasa di Toraja dipengaruhi oleh letak geografis setiap daerah di Toraja dan juga melalui transmigrasi ke wilayah-wilayah seperti berbagai jenis bahasa dan dialek Toraja, seperti Kalumpang, Mamasa, Tae', Talondo', Toala', dan Toraja Sa' penulis sendiri menggunakan bahasa Toraja Tae' sebagai bahasa sehari-hari yang saat ini menetap di Luwu perkenalan diri dalam bahasa TorajaMata Pencaharian Suku TorajaSebelumnya, mata pencaharian masyarakat Toraja umumnya ialah bercocok tanam padi di sawah dengan sistem terasering. Namun masyarakat lebih banyak yang beternak kerbau dan babi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam upacara-upacara itu, Toraja juga terkenal sebagai salah satu penghasil kopi arabika terbaik di Indonesia. Kopi Toraja menjadi salah satu ciri khas Toraja selain tradisinya yang unik dan wisatanya yang ini, ekonomi Toraja berkembang pesat di bidang pariwisata. Beberapa sumber penghasilan bagi masyarakat Toraja seperti bekerja di hotel, restoran, menjadi pemandu wisata, dan menjual itu, banyak juga masyarakat Toraja yang memilih untuk merantau ke daerah-daerah seperti Kalimantan, Papua, Jawa, ke kota-kota lain di Tarian dan Pakaian Adat Suku TorajaTradisi Toraja melahirkan berbagai kesenian, secara khusus dalam upacara kematian terdapat banyak tarian. Masyarakat menari untuk mengekspresikan dukacita dan menghormati serta memberi semangat kepada arwah orang yang meninggal untuk melakukan perjalanan panjang menuju akhirat. Tarian ini dsebut Ma'badong, ritual yang penting dalam upacara pemakanan suku upacara kematian, suku Toraja juga memikliki tarian-tarian musim panen, hari pengucapan syukur, pernikahan, dan berbagai tarian lainnya lengkap dengan pakaian adat suku Adat Toraja - Khas Suku TorajaSelain terkenal dengan tempat wisata yang menakjubkan, adat Toraja juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan mengunjungi Toraja terkenal dengan ritual pemakaman, rumah adat Tongkonan, tradisi-tradisi unik lainnya. Adat istiadat suku toraja banyak ditemukan dalam upacara-upacara pemakaman. Tradisi suku Toraja terus dilestarikan sampai hari adat Toraja dalam upacara kematian seperti upacara Rambu Solo' dan adat Ma' Nene'. Upacara adat Rambu Solo' adalah adat Toraja yang sangat Solo' adalah upacara pemakaman di Toraja yang menjadi salah satu ritual termahal yang diadakan oleh suku Toraja. Untuk mengadakan upacara Rambu Solo' dibutuhkan biaya yang tidak sedikit dan persiapan yang bisa sampai bertahun-tahun dan berlangsung acara Rambu Solo', juga diadakan tradisi-tradisi unik. Salah satu tradisi yang menjadi daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara adalah tradisi Ma' Pasilaga Tedong atau adu Tana TorajaTidak salah jika Toraja dikatakan sebagai salah satu destinasi wisata populer di Indonesia dan kedua setelah Bali. Kebudayaan Toraja dan keunikannya juga didukung oleh pemandangan alamnya yang luar yang terletak di pegunungan banyak melahirkan wisata alam alami yang eksotis. Beberapa daerah wisata di Toraja diberi gelar negeri di atas awan. Tak hanya itu, sektor pariwisata Toraja yang terus berkembang didukung oleh infrastruktur modern juga menunjang keindahan wisata alam yang wisata buatan dan wisata alam ini telah menambah jumlah wisatawan ke Toraja setiap tahunnya. Selain memiliki Patung Yesus di Burake, baru-baru ini Toraja juga melengkapinya dengan jembatan kaca khas dari suatu daerah juga tidak lepas dari rumah adatnya. Seperti daerah lainnya, Toraja juga memiliki rumah adat unik yang bernama rumah rumah adat Toraja Tongkonan - jelas bahwa bentuk atap rumah Tongkonan menyerupai tanduk kerbau. Uniknya, rumah adat ini selalu dibangun menghadap ke arah utara yang dianggap sebagai sumber kehidupan. Selain itu, masih banyak filosofis kehidupan masyarakat Toraja yang dicerminkan oleh rumah informasi seputar kehidupan dan budaya Toraja, bisa kunjungi blog Anak seputar Tana Toraja Bahasa, Adat Istiadat dan Ciri Khas Suku Toraja yang menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata populer di Sulawesi Selatan dan Indonesia. Semoga bermanfaat!
BentengBatu adalah nama perkampungan asli orang Baruppu. Perkampungan ini terletak di Kecamatan Rindingallo, dengan jarak kurang lebih 50 Km arah utara Rantepao, didaerah ini seluruh wilayahnya dikelilingi oleh tebing. To'Barana Sa'Dan dan Pertenunan Asli Toraja Sa'dan artinya air atau batang air, To'Barana artinya tempat beringin Provinsi Sulawesi Selatan memiliki beragam budaya yang mempengaruhi rumah adat. Suku Toraja adalah salah satu suku yang mendiami Sulawesi Selatan. Suku Toraja memiliki rumah adat yang khas yaitu Tongkonan. Bagian atap rumah Tongkonan terlihat menyerupai perahu. Dari buku "Nilai-Nilai Luhur Arsitektur Rumah Adat Tongkonan Toraja", Tongkonan berasal dari bahasa Toraja. Kata Tongkon artinya duduk. Sedangkan dalam arti luas Tongkon adalah tempat mendengar perintah dan petuah dalam menyelesaikan suatu persoalan. Rumah Adat Toraja dan Sejarahnya Dahulu, rumah adat suku Toraja dipakai sebagai pusat pemerintahan adat dan persatuan rumpun suku Toraja. Masyarakat Toraja juga membedakan tingkatan rumah Tongkonan berdasarkan fungsinya, antara lain Tongkonan Layuk dan Tongkonan Pekamberan. Dua tingkatan dalam rumah ini merupakan tingkatan tertinggi. Tongkonan berfungsi sebagai pusat kekuasaan adat dan membina persatuan suku Toraja. Pemberian Tongkonan Layuk dan Pekamberan ini dilakukan melalui upacara adat. Upacara adat dilakukan selama tiga hari dengan mempersembahkan darah binatang seperti kerbau, babi, dan ayam. Nilai Filosofis Tongkonan Tongkonan dipandang sebagai dunia secara mikrokosmos oleh suku Toraja. Salah satu konsep filosofis adalah kepercayaan masyarakat Toraja terhadap Tongkonan. Rumah Tongkonan selalu menghadap ke Utara. Menurut kepercayaan, utara dianggap sebagai arah suci dan tempat bersemayam Puang Matua sang pencipta alam semesta. Bagian atap dibuatkan lubang untuk jalan masuk dan berkah dari Puang Matua. Berdasarkan konstruksi bangunan, Tongkonan memiliki nilai filosofis mencerminkan dunia. Ada tiga bagian yaitu dunia atas, dunia tengah, dan dunia bawah. Menurut suku Toraja, tiga tingkatan itu tersusun dari rumah Tongkonan. Pertama adalah bagian atap yang melambangkan dunia atas. Bagian atap ini digunakan untuk menyimpan benda-benda pusaka. Dunia tengah adalah bagian rumah yang digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Sedangkan bagian kolong atau bawah rumah, melambangkan dunia bawah. Bagian kolong ini digunakan untuk kandang ternak. Jenis Tongkonan Berdasarkan buku berjudul "Tongkonan Mahakarya Arsitektur Tradisional Suku Toraja", ada beberapa jenis Tongkonan. Jenis rumah berdasarkan kedudukan penguasa dan jumlah ruangan. Ada tiga jenis rumah Tongkonan antara lain Tongkonan Layuk, Tongkonan Pekaindoran, dan Tongkonan Batu A’riri. Ketiga rumah ini memiliki perbedaan pada tiang dan hiasan. 1. Tongkonan Layuk atau Pesio Aluk Tongkonan Layuk dipakai sebagai pusat pemerintahan dan kekuasaan suku Toraja dahulu. Tempat ini dipakai untuk menyusun aturan-aturan sosial dan keagamaan. Tongkonan ini ditempati ketua adat atau kepala desa. Setiap hari, Pesio Aluk dipakai untuk musyawarah dan rapat penting pemuka adat. Selain itu, jenazah suku Toraja yang meninggal dunia bisa diletakkan sementara dalam rumah ini. Tongkonan Layuk memiliki banyak ornamen dari kepala kerbau kabongo dan simbol kepala ayam katik. Tongkonan juga memakai a’riri posi’ tiang pusat. 2. Tongkonan Pekamberan atau Pekaindoran Rumah adat ini punya beberapa nama lain seperti Tongkonan Keparengngesan, Kabarasan, dan Anak Patalo. Tongkonan Pekamberan fungsinya sama seperti Tongkonan Layuk. Rumah ini digunakan untuk bangsawan dan keluarga terpandang. Keluarga kaya ini sering melakukan acara adat dan rapat keluarga. Jenazah suku Toraja bisa disemayamkan dalam rumah ini. Hiasan yang dibolehkan dalam tumah Tongkonan Pekamberan hanya kepala kerbau dan kepala ayam. 3. Tongkonan Batu A’riri Tongkonan Batu A'riri digunakan untuk tempat tinggal golongan tomakaka bangsawan dan golongan kaunan orang biasa. Namun, ada perbedaan dari ukiran dan tempat upacara adat. Tongkonan golongan Tomakaka diperbolehkan memakai ukiran, tergantung kemampuan ekonomi pemilik rumah. Sementara rumah golongan kaunan tidak boleh memakai ukiran rumah. Nama Ruangan Rumah Toraja 1. Banua Sang Lanta Rumah Toraja ini hanya memiliki satu ruangan. Satu ruangan dipakai untuk kegiatan sehari-hari seperti memasak, tempat kerja, hingga tempat tidur. Banua Sang Lanta biasanya digunakan untuk para pengabdi kepala adat. 2. Banua Duang Lanta Rumah Tongkonan ini tidak digunakan untuk upacara adat seperti rumah Tongkonan Batu A'riri. Banua Duang Lanta memiliki dua ruang yaitu ruang sumbung dan ruang sali. Ruang sumbung dipakai untuk istirahat dan tempat tidur. Sementara ruang sali dipakai untuk bekerja, memasak, dan tempat meletakkan jenazah sementara. 3. Banua Tallung Lanta Ruangan ini terdapat pada Tongkonan Pekamberan. Ada tiga ruangan yaitu sumbung, sali, dan tangdo. Ruangan berfungsi sama seperti ruang Banua Duang Lanta. Pembedanya adalah ruang Tangdo yang dipakai untuk tempat upacara pengucapan syukur dan tempat istirahat para tamu. 4. Banua Patang Lanta Ada empat ruangan rumah Tongkonan yaitu sumbung, Sali Iring, Sali Tangga, dan Tangdo. Sumbung dalam rumah Tongkonan dipakai untuk ruang tidur pemangku adat. Sementara ruang Sali Iring dipakai untuk ruang kerja, dapur, tempat menerima tamu, dan tempat tidur abdi adat. Bagian Saling Tangga digunakan untuk ruang tidur keluarga, ruang kerja, dan tempat jenazah untuk prosesi upcara adat. Ruangan Tangdo dipakai pemuka adat untuk tempat upacara penyembahan. Banua Patang Lanta ini adalah ruangan untuk rumah Tongkonan Layuk. Inimerupakan persamaan nama dan fungsi antara perahu dan rumah orang Toraja. Nama Toraja mulanya di berikan oleh suku Bugis Sidendereng dan dari luwu. sedang orang Luwu menyebutnya To Riajang yang artinya adalah "orang yang berdiam di sebelah barat". Ada juga versi lain bahwa kata Toraya asal To = Tau (orang),
Ilustrasi dari Suku Toraja. Sumber Dispudpar Provinsi Sulawesi SelatanSuku Toraja merupakan salah satu suku asli Sulawesi Selatan. Dilansir melalui laman resmi milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Suku Toraja tinggal di pegunungan bagian utara dengan populasi sekitar 1 juta jiwa. Adapun setengah dari jumlahnya tersebar di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Toraja secara mayoritas beragama Kristen, sebagian kecil beragama Islam, dan sisanya masih menganut kepercayaan animisme yang disebut dengan Aluk To mengenal lebih jauh mengenai Suku Toraja, yuk simak informasi yang telah dirangkum melalui buku Mengenal Lebih Dekat Tana Toraja 2017 oleh Abd. Rahman Rahim berikut ini!Asal Usul Suku TorajaAsal usul Suku Toraja berasal dari Teluk Tonkin yang terletak di antara Vietnam Utara dan Cina Selatan. Awalnya, imigran asal Teluk Tonkin ini tinggal di wilayah pantai yang ada di Sulawesi, namun mereka pindah ke dataran tinggi yang sampai saat ini masih didiami oleh Suku juga bahwa masyarakat yang mendiami Tana Toraja ini adalah hasil percampuran dari penduduk lokal yang memang tinggal di dataran tinggi Sulawesi Selatan dengan para imigran dari Teluk Tongkin-Yunnan, Cina Selatan. Mereka berlabuh di sekitar hulu sungai, yakni daerah Enrekang, kemudian membangun Tana Toraja sebagai wilayah yang ditinggali Suku Toraja. Sumber Dispudpar Provinsi Sulawesi SelatanAsal usul dari Suku Toraja ini juga memiliki mitos tersendiri yang sangat melegenda. Konon, leluhur dari Suku Toraja merupakan manusia yang berasal dari nirwana. Masyarakat Toraja percaya bahwa nenek moyang mereka turun dari langit dengan tangga yang berfungsi sebagai alat komunikasi dengan Puang Matua Tuhan.Kata Toraja sendiri memiliki asal usul. Orang Bugis menyebut Toraja sebagai to riaja yang berarti orang yang berdiam di negeri atas. Orang Luwu menyebutnya sebagai to riajang yang berarti orang yang berdiam di sebelah barat. Sementara pendapat lain menyebutkan bahwa toraja berasal dari dua kata yakni to yang artinya orang dan maraya yang artinya besar/ Suku TorajaSaat Belanda menapakkan kakinya di Sulawesi pada abad ke-17, mereka awalnya tidak tertarik ke dataran tinggi Sulawesi Selatan. Alasannya, akses yang sulit dicapai dan hanya memiliki sedikit lahan tetapi,karena resah akan pesatnya persebaran Islam di daerah tersebut, akhirnya Belanda melihat Suku Toraja sebagai target potensial untuk menyebarkan agama Kristen. Sebab, saat itu mereka masih menganut garis lalu digambarkan sebagai wilayah Sa’adan yang kemudian disebut dengan Tana Toraja. Pada 1957 Toraja berhasil menjadi sebuah tahun 1990-an Suku Toraja terus mengalami transformasi budaya dari menganut kepercayaan animisme dan hidup bergantung pada sektor agraris, hinggamenjadi masyarakat yang secara mayoritas beragama Kristen. Kini masyarakat Tana Toraja terkenal mengandalkan sektor Suku TorajaSeperti yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa masyarakat Suku Toraja masih menganut kepercayaan Aluk To Tongkonan Mahakarya Arsitektur Tradisional Suku Toraja 2017 oleh Weni Rahayu menyebutkan bahwa Aluk Todolo merupakan agama/aturan dari leluhur yang diturunkan dari generasi ke generasi oleh Sang Pencipta yakni Puang kepercayaan ini manusia diwajibkan menyembah, memuja, dan memuliakan Puang Matua dengan melakukan ritual, antara lain sajian, persembahan, dan salah satu budaya Suku Toraja yaitu rambu solo. Sumber Portal Informasi IndonesiaBiasanya suku Toraja memberikan babi ataupun ayam sebagai persembahan kepada para Dewata atau Dewa sebagai pemelihara utusan Puang Matua. Upacara-upacara adat lain yang sering dilakukan oleh Suku Toraja ialah rambu solo yang merupakan upacara adat pemakaman dan rambu tuka yang merupakan upacara untuk merenovasi rumah itu dia informasi mengenai Suku Toraja mulai dari asal-usul, sejarah, dan budayanya. Menarik ya?
. 50 109 422 191 19 423 47 139

nama orang toraja dan artinya